Adaptasi Struktural Hewan Terhadap Lingkungan
LAPORAN PRAKTIKUM
Adaptasi Struktural Hewan Terhadap Lingkungan
Dosen Pengajar :
Dr. Ir. Sata Y. Srie Rahayu, M.Si.
Beata Ratnawati. ST, M.Si.
Asisten Dosen :
Elva Febiyanti Faidah Warohmah, A.Md.
Siska Apriliyani, A.Md.
Oleh :
(LNK A1)
PURNAMA SYUKRO J3M119101
TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan manusia di muka bumi banyak ditunjang oleh hewan dan tumbuhan serta organisme baik lainnya yang saling berinteraksi membentuk siklus yang baik untuk manusia. Tetapi karena pemanfaatan secara berlebihan membuat beberapa komponen makhluk hidup berada di ambang kepunahan. Perusakan habitat terutama menjadi alasan punahnya suatu faktor hewan atau tumbuhan. Oleh karena itu hewan dan tumbuhan perlu beradaptasi dengan lingkungan baru, apabila tidak dapat beradaptasi maka keberadaannya akan terganggu sehingga akan punah. Konsep dasar adaptasi didalam dunia bilogi tebagi menjadi dua, yaitu evolusi genetic, dimana terfokus terhadap umpan balik dari interaksi lingkungan, adaptasi bilologi yang berfokus pada perilaku organisme selama masa hidupnya, dimana organisme tersebut berusaha mengetahui faktor lingkungan, tidak hanya faktor umpan balik lingkungan, tetapi juga proses kognitif dari leve gerak yang terus menerus.
Adaptasi yang dilakukan oleh sutu populasi sebagai suatu keseluruhan yang lengkap atau bulat adalah lebih menjanjikan hasil dari tekanan seleksi variasi pada dimana ini menjadi subjek dari tingkat pervariasian resistensi pada adaptasi dalam tujuan yang berbeda (Mahmud Amir 2016)Seperti yang sudah kita ketahui setiap makhluk hidup memiliki keterkaitan dengan makhluk hidup lainnya membentuk suatu siklus kehidupan, ketika salah satu penyusun siklus kehidupan tersebut terancam maka akan kacau siklus dari sistem tersebut.
Burung merupakan hewan vertebrata yang memiliki bulu, berkembang biak dengan cara bertelur dan berperan sebagai pollinator, pemakan hama dan penyangga ekosistem. Aves atau burung ialah hewan yang mudah ditemui di berbagai habitat. Burung yang memiliki daya jelajah luas, bahkan banyak yang bisa terbang jauh melintasi lautan. Kemmapuan ini mempengaruhi distribusi burung, misalnya burung egret dapat melintasi laut Atlantik dari Afrika hinga ke Amerika Selatan, sementara burung yang tak terbang jauh maka lautan menjadi barrier yang efektif sehingga penyebarannya diskontynou. Daerah pembiakan burung juga penting dalam distribusi geografis karena posisi burung yang tidak statis da nada jenis burung yang bermigrasi pada musim tertentu (El Arif,dll 2016).
Mamalia merupakan salah satu kelas dari hewan vertebrata dengan ciri seperti adanya rambut dan kelenjar susu. Hewan mamalia tersebar hampir di seluruh dunia dan menempati tipe habitat yang berbeda-beda, mulai dari daerah kutub sampai khatulistiwa, mulai dari laut hingga daratan (Lariman, 2010). Di dunia, hewan mamalia terdiri dari 19 ordo, 122 famili, 1017 genus dengan jumlah jenis kurang lebih 12.000 (Twesten, 1989). Hal ini menunjukkan bahwa dalam hal kekayaan mamalia, jenisnya cukup beragam. Di Indonesia terdapat 515 jenis mamalia (12% dari jenis mamalia yang ada di dunia) (Departemen Kehutanan, 2005). Pada pulau Sumatera terdapat tidak kurang dari 196 jenis mamalia (Anwar et al., 1984).
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui morfologi dan struktural hewan dan peranannya.
1.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis dan kamera handphone.
1.4 Metode Kerja
Pertama, jalanlah ke lingkungan sekitar dan amati hewan yang ada di sekitar anda. Lalu, tentukan objek hewan dan gambarlah morfologi hewan tersebut di lembar kerja. Setelah itu, tentukan alasan anda menggambar objek tersebut dan peranan terhadap lingkungan. Kemudian, jelaskan pengaruh bentuk hewan tersebut terhadap hewan itu sendiri dan lingkungan.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
Tabel 1. Daftar hewan yang ditemukan di lingkungan sekitar
No | Nama Lokal | Nama Ilmiah | Jumlah ditemukan |
1 | Bebek | Anas platyrhynchos domesticus | 3 |
2 | Ayam Kampung | Gallus gallus domesticus | 4 |
3 | Kucing Kampung | Felis silvestris | 1 |
4 | Anjing Kampung | Canis lupus familiaris | 1 |
Anjing Kampung Bebek
Ayam Kampung Kucing Kampung
2.2 Pembahasan
Aves adalah salah satu hewan vertebrata (bertulang belakang) yang memiliki ciri khusus tubuhnya ditutupi oleh bulu. Aves juga termasuk hewan yang berdarah panas (homoiterm) sama seperti binatang menyusui. Keanekaragman burung dapat didefenisikan sebagai sejumlah species burung yang melimpah di suatu arela tertentu. Banyak species burung yang menunjukan tingginya indeks keragaman species burung dan kesamarataan populasinya di sutu area, keanekaragaman species burung berhubungan dengan keseimbangan dalam tingkat komunitas.
Keberadaan jenis aves atau keanekaragaman aves juga ditentukan oleh berbagai faktor juga ditentukan faktor yang saling berkaitan, yaitu waktu, heterogenitas, ruang, persaingan dan produktivitas. Hilangnya vegetasi menyebabkan hilangnya pakan aves, sehingga akan memengaruhi keanekargaman aves di suatu wilayah hal tersebut dapat menjadi gambaran bagi kondisi lingkungan dan cermin dalam suatu ekosistem (Ramlah Binti 2017).
Pada kegiatan observasi aves dilingkungan sekitar tempat tinggal praktikan, ditemukan beberapa jenis aves yaitu ayam, dan bebek. Kondisi lingkungan juga berpengaruh pada habitat aves, oleh karena itu jenis aves yang ditemukan hanya ungags peliharaan seperti ayam, dan bebek, karena observasi hanya dilakukan dilingkungan tepat tinggal praktikan yang notabene adalah wilayah pemukiman warga. Ayam, dan bebek pada ekosistem terlibat pada jaring-jaring makanan sebagai pemakan serangga, dan status konservasi ayam, dan bebek adalah rendah, Jadi hewan tersebut masih dalam status jauh dari angka kepunahan.
Mamalia merupakan salah satu kelas dari hewan vertebrata dengan ciri seperti adanya rambut dan kelenjar susu. Hewan mamalia tersebar hampir di seluruh dunia dan menempati tipe habitat yang berbeda-beda, mulai dari daerah kutub sampai khatulistiwa, mulai dari laut hingga daratan (Lariman, 2010). Di dunia, hewan mamalia terdiri dari 19 ordo, 122 famili, 1017 genus dengan jumlah jenis kurang lebih 12.000 (Twesten, 1989). Hal ini menunjukkan bahwa dalam hal kekayaan mamalia, jenisnya cukup beragam. Di Indonesia terdapat 515 jenis mamalia (12% dari jenis mamalia yang ada di dunia) (Departemen Kehutanan, 2005). Pada pulau Sumatera terdapat tidak kurang dari 196 jenis mamalia (Anwar et al., 1984).
Pada kegiatan observasi mamalia dilingkungan sekitar tempat tinggal praktikan ditemuakn beberapa jenis mamalia yaitu kucing dan anjing.Kondisi lingkungan juga berpengaruh pada habitat mamalia, oleh karena itu jenis mamalia yang ditemukan di lingkungan tempat tinggal praktikan seperti kucing dan anjing, karena observasi hanya dilakukan di lingkungan tempat tinggal praktikan yang notabenya adalah wilayah pemukiman warga.Kucing dan anjing pada ekosistem terlibat pada jarring-jaring makanan sebagai pemakan serangga,bangkai hewan dan status konservasi kucing dan anjing adalah rendah.Jadi hewan tersebut masih dalam status jauh dari angka kepunahan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa aves dan mamalia membantu dalam ekosistem yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal praktikan.Peranan ayam dan bebek yang memakan beberapa jenis serangga.Bebek juga membantu memakan keong yang mengganggu tanaman padi petani.Peranan kucing yang memakan serangga dan berburu tikus, anjing yang memakan bangkai hewan yang sudah mati.
DAFTAR PUSTAKA
El Arif,dll. 2016. Diversitas Aves diurnal di agroforestry, hutan sekunder, dan pemukiman masyarakat sekitar Rowo Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Biotropika 4 (2) halaman : 49-56.
Kurniawan IS, dkk 2019. Keanekaragaman aves di kawasan cagar alam pananjung pangandaran. Ilmiah multi sciences 11(1) halaman : 38-44.
Mahmud Amir. 2016. Adaptasi sebagai strategi bertahan hidup manusi. Ar-risalah 17 (1) halaman : 51-62.
Ramlah Binti. 2017. Keanekaragaman species burung di hutan sekunder Genting Kabupaten Gayo lues sebagai referensi tamabahn bidang studi biologi (skripsi). Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh.
Kasayev, T., Nurdin, J., & Novarino, W. (2018). Keanekaragaman mamalia di cagar alam rimbo panti, kabupaten pasaman, sumatera barat. Jurnal Biologi UNAND, 6(1), 23- 29.
HERU, H. (2013). KOMUNITAS MAMALIA KECIL TERESTRIAL DI GUNUNG SINGGALANG (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
LAMPIRAN
Komentar
Posting Komentar